FF/CHAPTER/SPRING IS GONE ( CHAPTER 9 )











Title.             : I'm in Flashback

Cathegory     : Sad Romance

Cast.             : Cho Kyuhyun  - Kim Ara

                        Lee Donghae  - Kim Ae Ris        Other

Rated             :  Mature
















~ I can't wait my heart is in danger now. Can you help me ~

                                          Kim Ae Ris
















Nyonya Kim nampak sangat marah ketika putrinya langsung menutup telepon darinya tanpa kata.  Benar - benar anak kurang ajar. Ia tidak ingat jika telah melahirkan anak kurang ajar itu.

Nyonya Kim segera mencari nomor seseorang di handphonenya yang bisa memberikannya informasi dimana putrinya itu berada.


" Halo , Sekretaris Min " seru Nyonya Kim dengan nada ramah.


" Nde Nyonya Kim , ada yang bisa saya bantu ? "


" Dimana Kim Ara saat ini sekretaris Min karena aku tak bisa menghubunginya " tanya Nyonya Kim tanpa basa basi


" Apakah Nyonya tidak tahu jika Sajangnim dirawat di rumah sakit " jelas orang di balik telepon itu.

" Nde rumah sakit mana " teriak Nyonya Kim khawatir

" Seoul Hospital Nyonya Kim "


" aigo jeongmal khamsahamnida Sekretaris Min "

Setelah nya Nyonya Kim segera menutup teleponnya. Ia harus segera pergi ke rumah sakit untuk memastikan tengah sakit apakah putrinya. Mengapa anak nakal itu tidak memberitahu dirinya jika ia sedang sakit. Dasar anak nakal itu.

















Cho Kyuhyun baru saja turun dari mobilnya. Saat ini ia telah tiba di salah satu restoran milik kakak pertama dari Kim Ara yaitu Kim Jong Woon.


Cho Kyuhyun hendak berjalan meninggalkan area parkir itu saat seseorang menepuk pundaknya dan menyapanya.


" Yak Cho Kyuhyun , lama sekali tak jumpa " Cho Kyuhyun membalikkan badannya dan tersenyum lebar sambil memeluk singkat orang itu.


" Juno Hyung, senang sekali melihatmu kembali " balas Cho Kyuhyun


" kapan hyung sampai di Korea mengapa tak memberitahuku dan juga Dong Hae hyung " sambung Kyuhyun lagi kali ini dengan nada sedikit kesal.


" Aku baru saja sampai semalam dan aku ingin makan masakan buatan Jong Woon hyung jadi aku datang kesini " jelas lelaki yang di panggil Juno Hyung oleh Cho Kyuhyun.


" kau sendiri hendak makankah ? " tanya Kim Juno sambil menepuk pundak Kyuhyun pelan


Cho Kyuhyun hampir saja lupa tujuannya datang ke sini karena bertemu dengan sahabat lamanya.


" Ani, aku ingin membelikan Kim Ara makanan. dia sangat ingin makan masakan Jong Woon hyung  juga. Rupa nya kakak adik ini sangat sehati " Jawab Kyuhyun santai



" wah kau sedang dekat dengan adikku ya, aku harus lebih memperhatikan sikapmu Cho Kyuhyun " seru Kim Juno bercanda



" Hyung disini dingin sebaiknya kita mengobrol di dalam saja " ajak Cho Kyuhyun saat menyadari jika mereka masih berada di area parkir restoran. Keduanya pun berjalan memasuki restoran sambil berbincang - bincang.


" Jong Woon Hyung " seru Kim Juno menyapa saat melihat sang kakak selesai melayani salah satu pelanggan.


lelaki yang di panggil hyung itupun menghampiri adiknya dengan wajah datar.


Plak plak plak

Dengan kesal sang kakak memukuli punggung adiknya dengan buku menu yang ada di tangannya.


" kau pergi tak memberi kabar dan sekarang kembali pun tak memberi kabar benar - benar adik durhaka " omel Kim Jong Woon setelah puas memukuli punggung sang adik.


" sakit Hyung, tega sekali aku kan merindukan mu hyung " sungut sang adik sambil memegang punggung nya yang sakit karena di pukul oleh kakaknya yang galak itu.


Cho Kyuhyun hanya memandang keduanya dalam diam. Beruntung bukan Kim Ara yang di perlakukan begitu. Jika iya maka ia akan sangat marah dan langsung melindungi wanita itu. Berpikir apa aku ini. Seru Cho Kyuhyun dalam hati.


" eoh Cho Kyuhyun kau juga disini yaa " sapa Kim Jong Woon baru menyadari keberadaan Cho Kyuhyun yang berdiri di samping adiknya.

" Annyeong Jong Woon Hyung " sapa Kyuhyun sopan sambil membungkukan badannya singkat.


" Ne annyeong , kau pasti diminta Kim Ara untuk mengambil pesanannya yaa " tanya Kim Jong Woon santai yang di jawab dengan sebuah senyuman canggung dari Cho Kyuhyun.


" Dia benar - benar pintar memanfaatkan tunangannya " seru Kim Jong Woon lagi


" Tunangan ? " Tanya Kim Juno penasaran sambil menatap Cho Kyuhyun


" Kau benar - benar tak tahu apa - apa tentang adikmu. karena terlalu sibuk berpacaran dengan pekerjaanmu " sindir Kim Jong Woon dengan wajah kesal.


" duduk lah kalian berdua " perintah Kim Jong Woon seraya meninggalkan keduanya menuju kedalam pantry restoran miliknya itu.



Cho Kyuhyun dan Kim Juno pun patuh akan perintah dari Kim Jong Woon dan duduk di salah satu kursi yang kosong di dekat jendela restoran itu.


" yak sejak kapan kalian bertunangan " tanya Kim Juno dengan nada penasaran


" baru saja, itupun atas dasar perjodohan yang dilakukan oleh Ibuku dan Nyonya Kim " jawab Kyuhyun singkat. Walaupun di jodohkan perasaannya pada Kim Ara tulus tanpa paksaan.


" awalnya pasti adikku menolakmu mati - matian" seru Kim Juno


" benar sekali hyung , sulit sekali untuk bisa mendapatkannya seperti saat ini " keluh Cho Kyuhyun.


Kim Juno hanya menganggukkan kepalanya memahami bagaimana watak adiknya itu.


" lalu dimana dia sekarang ? "


Cho Kyuhyun terdiam sejenak berpikir apakah bijak jika ia mengatakan jika Kim Ara tengah berada di rumah sakit saat ini.


" Kim Ara saat ini sedang berada di rumah sakit hyung " jawab Kyuhyun pelan


" ne, rumah sakit , memang nya ia sakit apa ? " seru Kim Juno dengan nada panik


" tenang saja hyung dia hanya butuh istirahat selama beberapa hari karena itu dokter memintanya untuk beristirahat di rumah sakit " ucap Cho Kyuhyun menjelaskan.

Kim Juno menghembuskan nafasnya lega mendengar penjelasan dari Cho Kyuhyun. Ia akan sangat khawatir jika mengetahui adiknya sakit parah.


" yak kau sebaiknya jaga baik - baik adikku. Karena jika tidak kau akan mati di tanganku dan juga Jong Woon hyung " ancam Kim Juno membuat Cho Kyuhyun merinding mendengarnya. Ia menganggukkan kepalanya dengan patuh. Lagi pula menyakiti Kim Ara adalah hal terakhir yang akan ia lakukan.



" tenang saja , Cho Kyuhyun pria yang baik. Bahkan meskipun di tolak berkali - kali ia akan tetap datang dan datang lagi. Bukankah begitu calon adik iparku " Seru Kim Jong Woon dari belakang tubuh Cho Kyuhyun sambil membawa makanan yang di pesan adiknya Kim Ara dan juga makanan untuk adik pertamanya Kim Juno.


" Ne Hyung " jawab Cho Kyuhyun tegas layaknya seorang tentara.


" Cha~ sampaikan salamku pada gadis nakal itu. Katakan jika ia sampai pingsan lagi. Maka aku akan mengurungnya dirumah agar tak bekerja terlalu keras lagi "


" akan ku sampaikan pada nya hyung. Tenang saja aku akan lebih menjaga nya " janji Cho Kyuhyun penuh keyakinan membuat kedua kakak Kim Ara itu tersenyum puas melihatnya.


" Aku pamit Jong Woon hyung , Juno Hyung " pamit Cho Kyuhyun membungkukkan badannya singkat lalu berlalu pergi meninggalkan restoran itu. Meninggalkan kedua kakak beradik itu dalam keadaan canggung.




" Hyung bagaimana kabarmu ? "


" tentu saja aku baik. Kau sendiri. Kau terlihat semakin kurus. Apa kau makan dengan baik di jepang. Pasti tidak ada masakan seenak masakan ku bukan " ujar Kim Jong Woon  panjang lebar membuat sang adik tersenyum senang. Rasanya ia begitu merindukan keluarganya. Adiknya yang keras kepala dan kakaknya yang sangat cerewet itu.


" benar sekali hyung. Tak ada yang bisa mengalahkan rasa masakan mu " jawab Kim Juno sambil menunjukkan kedua jempolnya memuji masakan sang kakak.



" kau sudah memberitahu Ara kepulanganmu , harusnya ia yang paling bahagia melihat kau kembali ke korea "


Kim Juno menghentikan kegiatan makannya dan meletakan pisau dan garpu yang tengah ia pegang kembali ke samping piring makanannya.


" tentu sudah hyung, semalam aku menelponnya " jawab Kim Juno dengan wajah sedih


" wae, kalian bertengkar lagi ? " tebak Kim Jong Woon


" Ani, sepertinya Ara sangat marah padaku " Kim Juno hanya mampu menghembuskan nafasnya keras seperti mendapat beban berat dalam dadanya.


" apa karena masalah itu " ucap Kim Jong Woon dengan hati - hati yang di balas anggukan kepala oleh adiknya itu.


" Juno~ya , kau yang paling tahu bagaimana watak dari adik kita itu. Ia mungkin memaki, marah, menolak dan melakukan hal buruk lainnya. Tapi, kita pun tahu sebenarnya ia hanya berusaha menutupi lukanya. "


" Gadis nakal itu pasti menangis di suatu tempat. Meminta maaflah pada Ae Ris dan selesaikan masalalu mu itu dengannya. Jangan melarikan diri lagi " Nasihat sang kakak pada sang adik. Kim Juno pun mendengarkan dengan baik nasihat dari sang kakak.
Tentu ia harus menghadapi kembali masalalunya. Ialah yang telah menuang bensin kedalam api. Walau sudah terlambat. Ia akan tetap mencoba berdamai dengan masa lalunya itu.












Kim Ara tengah menatap langit siang yang nampak mendung itu. Rupanya musim panas sudah berlalu. Pikirnya dalam hati. Berarti sudah 10 tahun sejak saat itu. Ia bahkan masih tidak bisa tidur jika mengingatnya. Masalalu yang benar - benar menyakitkan. Untuknya dan juga Kim Ae Ris. Sampai saat inipun meski tanpa kata keduanya masih merasakan sakit dari bekas luka yang masih terbuka lebar itu.



Setetes airmata jatuh di pipinya. Apakah tidak cukup semua penderitaan yang ia dan Kim Ae Ris tanggung selama 10 tahun ini. Mengapa sekarang kakaknya harus menambah penderitaan yang belum sepenuhnya hilang itu. Sekarang apa yang harus ia lakukan. Menghadapi atau tetap bersembunyi seperti ini.




Nyonya Kim berdiri cukup lama menatap punggung anaknya yang tengah menatap langit di balik jendela itu. Tubuh anaknya mungkin terlihat tegak , wajah nya terlihat dingin dan juga sikapnya sangat kasar kepada siapapun. Tapi Nyonya Kim mengetahui segalanya. Di balik tubuh kuat itu ada sisi lemah yang meminta pertolongan.


" Yak Kim Ara " seru Nyonya Kim memanggil nama anaknya itu.


" Eomma ~ " guman Kim Ara setelah melihat siapa yang memanggil namanya itu


" Ne, ini Eomma, wae kau nampak sangat terkejut melihat Ibumu sendiri " ucap Nyonya Kim dengan nada menyindir seraya berjalan menuju kursi yang ada dikamar itu.


" Tahu darimana Eomma jika aku ada disini ? "


" Apa sulitnya mencari putriku satu - satunya. Bahkan tembokpun memiliki mata. " jawab Nyonya Kim dengan nada dingin.


" mengapa tak memberitahu Eomma jika kau sedang sakit begini ? "


Kim Ara menatap ibunya tanpa emosi. Tidak memberi tahu pun ibunya tetap akan menemukannya.


" jika ku beritahupun eomma tak akan datang. eomma datang karena ingin memastikan saja bukan "


" Well , bagaimanapun kau tetaplah putri eomma. Tentu eomma harus menjenguk mu bukan "


Kim Ara tertawa sinis mendengar ucapan ibunya yang terdengar sangat palsu itu.


" Eomma, pergilah. Aku bisa semakin sakit jika melihat eomma lebih lama lagi " usir Kim Ara dengan sangat tidak sopan hingga membuat Nyonya Kim kehilangan kata - katanya.


" Yak , kau benar - benar anak kurang ajar " seru Nyonya Kim marah seraya berjalan meninggalkan Kim Ara sendiri.



Kim Ara hanya berdiri di tempatnya tak berniat beranjak sedikitpun setelah ibunya pergi meninggalkan nya sendiri.


" memangnya apa yang kuharapkan dari Ibu yang hanya melahirkan ku saja " guman Kim Ara pelan yang terdengar sangat memilukan.












Lee Dong Hae menatap kosong langit siang yang nampak mendung itu. Ia masih berada di kamar perawatan milik Kim Ae Ris. Seperti nya Kim Ae Ris tak memiliki sanak saudara selain Kim Ara. Karena sampai saat ini tak ada keluarganya yang mengunjungi dirinya yang terbaring sakit itu.



.
Tok Tok Tok ...


Seorang perawat dan Dokter berdiri di depan pintu ruang perawatan Kim Ae Ris menarik perhatian Lee Dong Hae dari pemandangan itu.


" Masuklah Uisanim " seru Lee Dong Hae dengan sopan.

Tanpa kata sang Dokter dan juga Perawat itu memasuki ruangan itu dan memeriksa keadaan Kim Ae Ris.


" bagaimana keadaan nya Uisa Nim ? " tanya Lee Dong Hae dengan nada khawatir.


" detak jantung, tekanan darah juga pernafasannya baik - baik saja. Hanya perlu menunggu sampai pasien siuman Tuan Lee " jelas sang Dokter yang membuat Lee Dong Hae merasa sedikit lebih lega. Setidaknya wanita itu baik - baik saja.



" kalau begitu kami pamit Tuan Lee. Jika terjadi sesuatu silahkan tekan tombol bantuannya. " ucap sang perawat dengan sangat sopan sebelum pergi meninggalkan ruang perawatan itu.


" Aku menunggumu Ae Ris~ah " bisik Lee Dong Hae lembut do telinga Kim Ae Ris. Berharap wanita itu mendengarnya dan segera sadar.












Kim Ae Ris masih berada dalam kenangan masa lalunya. Segalanya berjalan seperti yang terjadi di masalalu. Ia dan Kim Juno bersenang - senang di taman bermain itu. Layaknya sepasang kekasih yang tengah berkencan.


Segalanya berjalan baik - baik saja itulah yang awalnya Kim Ae Ris pikirkan saat Kim Juno mengajaknya menghabiskan waktu bersama hari ini.


Sampai hari sudah mulai gelap. Tentu ini moment yang paling di tunggu oleh Kim Ae Ris yang tak mengetahui apapun. Ia sangat ingin menaiki bianglala itu tepat saat matahari tenggelam. Karena menurut Kepercayaan jika menaiki bianglala itu bersama dengan orang yang di sukai maka orang tersebut akan menyukai kita juga.


" Oppa ayo kita naik bianglala itu " ajak Kim Ae Ris penuh minat seraya menarik lengan lelaki itu menuju antrian untuk menaiki bianglala itu.


Keduanya tiba di depan pintu masuk bianglala itu. Wajah Kim Ae Ris tampak sangat berbinar.


" Ae Ris~ah tunggu sebentar, oppa akan segera kembali " ucap Kim Juno hendak meninggalkan Kim Ae Ris jika saja gadis itu tak cepat menahan lengannya.

" Tapi sebentar lagi kita akan naik bianglalanya oppa " seru Kim Ae Ris dengan nada panik


" Aku akan segera kembali. Percayalah " Kim Juno menatap Kim Ae Ris penuh keyakinan seraya melepaskan pegangan Ae Ris pada lengannya. Lalu, lelaki itu menghilang di antara banyaknya kerumunan orang itu.


Kim Ae Ris berdiri terpaku di tempat nya menatap tubuh lelaki yang ia sangat sukai itu menghilang diantara banyak nya orang itu.
Sebenarnya apa yang hendak di lakukan oleh lelaki itu.


Kini giliran Kim Ae Ris yang masuk kedalam kapsul bianglala itu. Namun Kim Juno belum juga kembali. Kim Ae Ris kebingungan dan hendak pergi saat sang petugas meminta nya segera masuk karena antrian semakin panjang karena menunggu dirinya masuk kedalam kapsul itu. Pada akhirnya Kim Ae Ris terpaksa menaiki  bianglala itu sendiri dengan perasaan kecewa. Laki - laki itu telah membohonginya.



Sejak saat itu Kim Ae Ris tak pernah bisa menghubungi Kim Juno dan tak pernah lagi bertemu dengan lelaki itu. Rasanya benar - benar menyakitkan ketika kau sedang sangat mencintai lalu kau ditinggalkan begitu saja tanpa alasan.








Dalam kesedihannya Kim Ae Ris dewasa dapat mendengar suara seseorang memanggilnya. Lalu, tiba - tiba sebuah cahaya putih menghampirinya sampai ia tak mampu membuka matanya.


Lalu, saat cahaya itu menghilang dan ia mulai membuka matanya sedikit demi sedikit yang ia lihat bukanlah pemandangan taman bermain melainkan sebuah tembok berwarna putih dan juga alat - alat rumah sakit.



" Kim Ae Ris , syukurlah kau telah sadar "


Kim Ae Ris kebingungan. ia terus berbicara ada apa dengannya tapi tak ada yang mendengar nya.
yang ia lihat adalah seorang pria yang ia kenal yaitu Lee Dong Hae yang terlihat begitu panik sekaligus senang melihat dirinya. Dan juga tak lama seorang Dokter dan Perawat datang memeriksa keadaannya.


Rupanya ia telah kembali ke dunia nyata bukan di kenangan masa lalunya itu. Betapa melegakannya.












To Be Continue....Spring is gone part 9

Komentar

Postingan Populer